Featured Post

Seblak Enak, Tapi Tahu Nggak? Ada Bakteri Berbahaya di Balik Jamur Enoki! ๐Ÿฒ๐Ÿฆ 

Di Balik Kesepian dan Dampaknya terhadap Kesehatan

 


Berinteraksi dengan teman dan keluarga dapat meningkatkan kesehatan kita dengan memperkuat sistem imun serta menurunkan risiko penyakit seperti jantung, stroke, dan diabetes tipe 2, menurut penelitian terbaru.

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Inggris dan Tiongkok, yang menganalisis protein dalam sampel darah lebih dari 42.000 orang dewasa dari UK Biobank. Hasilnya dipublikasikan di jurnal Nature Human Behaviour.

Hubungan sosial diketahui memiliki peran penting dalam kesejahteraan. Bukti menunjukkan bahwa isolasi sosial dan kesepian terkait dengan kesehatan yang buruk dan kematian dini. Namun, mekanisme biologis di balik pengaruh hubungan sosial terhadap kesehatan masih belum sepenuhnya dipahami.

Salah satu pendekatan untuk menjelaskan mekanisme tersebut adalah dengan mengamati protein dalam darah. Protein yang diproduksi oleh gen ini penting untuk fungsi tubuh dan dapat menjadi target pengobatan baru bagi berbagai penyakit.

Dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge dan Universitas Fudan, penelitian ini mempelajari proteom—kumpulan protein—dalam darah lebih dari 42.000 orang dewasa berusia 40-69 tahun yang terdaftar di UK Biobank. Mereka menemukan hubungan antara kadar protein tertentu dengan isolasi sosial atau kesepian, serta kaitannya dengan kesehatan yang buruk.

Para peneliti menghitung skor isolasi sosial berdasarkan faktor-faktor seperti frekuensi interaksi sosial dan partisipasi dalam kegiatan. Sementara itu, kesepian diukur dari persepsi individu tentang rasa kesepian. Analisis menunjukkan 175 protein terkait isolasi sosial dan 26 protein terkait kesepian, dengan sebagian besar protein yang sama ditemukan pada kedua kondisi. Protein-protein ini dikaitkan dengan respons imun, inflamasi, dan risiko penyakit serius seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan stroke.

Menggunakan teknik statistik Mendelian randomization, mereka menemukan lima protein yang keberadaannya dipengaruhi oleh kesepian. Salah satunya adalah ADM, yang terkait dengan regulasi hormon stres dan sosial seperti oksitosin. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara kadar ADM yang tinggi dengan penurunan volume area otak tertentu, risiko kematian dini, dan masalah kesehatan lainnya.

Protein lain, ASGR1, berhubungan dengan kadar kolesterol tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, sementara protein lainnya dikaitkan dengan resistensi insulin dan progresi kanker.

Menurut Profesor Barbara Sahakian dari Universitas Cambridge, "Hasil ini menegaskan pentingnya interaksi sosial dalam menjaga kesehatan. Dengan meningkatnya laporan rasa kesepian, isolasi sosial dan kesepian telah menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang perlu segera ditangani."

Penelitian ini didukung oleh sejumlah lembaga pendanaan dari Tiongkok, termasuk National Natural Sciences Foundation of China dan Shanghai Municipal Science and Technology Major Project.

Enno Ajeng Larasati
Where stories, tips, and science shine like stars.

Tidak ada komentar